Sekali dua kau kembali dalam benak
Kenyataan menghempas rindu yang tersembunyi rapat di balik genggaman
Dulu kau selalu bilang bahwa hidup ini tidaklah adil
Duhai Tuan yang selalu amat kucintai, hidup memang seperti itu
Tak ada keadilan
Tak ada kepastian
Sebagai manusia kitalah yang dituntut untuk selalu berdamai dengannya
Sama halnya seperti kadang kala kau kembali dalam bentuk kenangan
Menyempit dalam benak, menyakiti hati
Tapi aku tak marah, Tuan
Tidak akan pernah aku marah pada kenangan atas dirimu
Tidak akan pernah aku mengumpat serapah pada rindu yang berkali-kali mengetuk jiwa
Kubilang cinta adalah anugrah
Dan kau adalah hadiah
Meski kita tak lagi bisa kembali
Kau tak akan pernah kehilangan diriku
-Goetary-